Pagi tadi, tidak seperti biasanya, Fazli si sulung yang masih di TK A malas untuk berangkat sekolah. Dari mulai diajak mandi, dia udah bilang "Fazli ngga mau sekolah Ma." Tadinya kupikir itu hanya alih2 karena dia malas bangun dan mandi. Tapi ternyata dugaanku salah, karena sampai saat mau berangkat pun, dia masih bilang ngga mau sekolah. Akhirnya setelah dibujuk2, Fazli mau berangkat. Tapi begitu sampai depan sekolah, dia ngga mau turun, dan bilang lagi ngga mau sekolah.
Sebelum berangkat tadi, aku udah sempat nanya "Emang kenapa Fazli ngga mau sekolah ?" Dia jawab "Iya, Fazli takut didorong2 lagi sama R (salah seorang teman sekelasnya)" Setelah aku dan papanya menasehati, Fazli mau berangkat. Tapi pas didepan sekolah, dia ngomong lagi hal yang sama, dan begitu aku tanya lagi kenapa, dia jawab "Iya, Fazli takut bu guru marah, nanti dikasih kertas kosong dan disuruh nulis, Fazli belum bisa nulisnya Ma." Trus aku kasih tau hal itu ke bu guru, akhirnya bu guru yang menjemput dia keluar dan diajak masuk kelas. Aku dan papanya juga ikut menemani sampai kedalam kelas, dan ini kali pertama papanya ikut masuk ke kelas, karena biasanya hanya aku yang antar ke dalam kelas, dan itu juga ngga lama2 karena kami harus segera ke kantor. Dan Alhamdulillah dari hari pertama sekolah, Fazli udah mau ditinggal sendiri dan ngga pernah nangis. Tadi pagi dia sampai nangis lama walaupun udah digendong sama papanya. Aku jadi ikut sedih melihat dia menangis, ingin rasanya menemaninya sampai selesai jam sekolah, tapi aku juga harus segera berangkat kerja. Kami menunggu diluar kelas sampai beberapa lama, sampai kulihat dia berhenti menangis, baru setelah itu aku pamitan ke gurunya.
-----------------------------------------------------------------------------
Memang sering ada 1 atau 2 anak yang cenderung lebih aktif dan 'usil' dari anak2 lainnya dalam setiap kelas. Dan aku sudah lama mengetahui perihal R temannya Fazli yang usil ini. Gurunya pun tentu sudah mengetahuinya jauh sebelum aku tahu karena Fazli kan masih baru di sekolah ini, sementara si R mungkin udah sejak awal tahun ajaran atau malah sejak play group sudah bersekolah disini. Dan untuk menghilangkan ketakutan Fazli, kami sering mengajak dia ngobrol tentang teman2 dan sekolahnya, dan sedikit memberi masukan dan spirit agar dia tidak takut sama siapapun, kecuali sama Allah. Kadang sempat terpancing juga kekesalanku terhadap temannya Fazli ini, tapi ngga lama aku juga maklum, namanya juga anak-anak... Tinggal gurunya aja harus yang bijaksana menghadapi berbagai tingkah laku muridnya, dan harus memberi perhatian ke semua murid karena semuanya punya hak yang sama untuk belajar dan bermain disekolah itu.
Read More......