.: Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang :.

Thursday, July 24, 2008

Hore... aku bisa makan sendiri :)

Read More......

Kompak nih yee :)

Read More......

Salad Segar, Lengkap Gizi

Padukan udang, telur atau salmon, maka 3 resep salad ini jadi lebih bergizi. Kesegarannya cocok untuk ibu hamil.

Manggo & Prawn Salad

Bahan:

400 g mangga Indramayu mengkal, iris bentuk korek api
150 g nanas, potong segitiga kecil
150 g jeruk bali merah
100 g kol ungu, iris halus
50 g selada romain, iris kasar
8 ekor udang pancet ukuran sedang, kupas (tinggalkan ekor) kerat punggungnya, rebus

Saus:
200 ml saus sambal , siap pakai

Cara membuat:
- Campur semua bahan dalam mangkuk, siram dengan saus sambal. Sajikan.

Untuk 4 porsi


Paprika & Prawn Salad

Bahan:
150 g lettuce
75 g paprika merah, iris tipis melintang
75 g paprika hijau, iris tipis melintang
100 g bawang Bombay , iris tipis melintang
200 g tomat cherry, belah 2
8 ekor udang pancet ukuran sedang, kupas (tinggalkan ekor) kerat punggungnya, rebus

Saus (aduk rata):
100 ml mayones
50 g bawang Bombay , cincang halus
3 sdm air perasan jeruk lemon

Cara membuat :
- Campur semua bahan dalam mangkuk, sajikan dengan saus mayones.

Untuk 4 porsi

Smoked Salmon & Vegetable Salad

Bahan:
100 g salmon asap
150 g selada merah
75 g paprika kuning, iris tipis melintang
100 g bawang Bombay , iris tipis melintang
2 butir telur rebus, potong melintang tipis
Saus (aduk rata) :
200 m minyak selada
50 g paprika merah, iris kotak kecil-kecil
50 g paprika hijau, iris kotak kecil-kecil
25 g mentimun acar, siap beli, cincang halus
5 bh black olive (buah zaitun) siap beli, cincang halus
1/2 sdt garam
1 sdt gula pasir
3 sdm air perasan jeruk lemon

Cara membuat:
- Campur semua bahan dalam mangkuk, sajikan dengan saus.

Untuk 4 porsi

Rusmalia B. Salman

*) Diambil dari ayahbunda-online

Read More......

Kolostrum, Kaya Zat Imun

Selain sarat gizi, zat yang hanya diproduksi di awal kelahiran ini kaya akan zat imun. Sungguh sayang jika bayi Anda tidak meminumnya.

Kolostrum, atau kadang disebut juga susu jolong, adalah ASI yang keluar sejak hari pertama Anda melahirkan sampai hari ketujuh (bisa juga sampai heari ke-10). Jumlah kolostrum yang diproduksi bervariasi, tergantung dari isapan bayi pada hari-hari pertama kehidupannya. Semakin sering bayi menyusu, semakin banyak rangsangan yang diterima tubuh ibu untuk memproduksi kolostrum.

Sarat gizi dan mudah cerna

Bila jumlah kolostrum di hari-hari pertama masih sedikit, Anda tidak perlu khawatir itu tidak mencukupi kebutuhan bayi. Karena, kolostrum mengandung zat-zat gizi berkadar tinggi. Beberapa penelitian telah membuktikan komposisi gizi kolostrum berbeda dengan ASI yang dihasilkan kemudian (ASI peralihan dan ASI matur), yaitu:

* Mengandung kadar protein dari dua kali lebih tinggi dibanding ASI matur. Hal ini antara lain karena dalam kolostrum terdapat beberapa jenis asam amino yang tidak terdapat dalam ASI matur.

* Kadar lemak dan kadar gula lebih rendah dari ASI matur. Asal tahu saja, kadar gula yang rendah ini diperlukan untuk mengimbangi tingginya gula darah pada bayi baru lahir.

* Kaya akan vitamin (misalnya, vitamin A, B6, B12, C, D dan K), dan mineral (seperti, zat besi, dan kalsium).

Selain sarat gizi, cairan bening kekuningan ini juga mengandung enzim pencernaan yang belum dihasilkan secara sempurna oleh usus bayi baru lahir. Enzim-enzim tersebut antara lain lipase (mengurai lemak), amilase (mengurai karbohidrat), dan protease (mengurai protein). Jadi, walaupun fungsi organ pencernaan bayi belum sempurna, tapi masuknya enzim-enzim pencernaan tersebut akan membantu bayi mencerna zat-zat gizi dalam kolostrum yang diisapnya.

Manfaat penting lain kolostrum adalah membentuk semacam lapisan yang dapat menutup “lubang-lubang” dalam dinding usus bayi baru lahir. Dengan demikian, kuman penyakit dan alergen (zat yang memicu timbulnya alergi) tidak dapat masuk ke dalam tubuh bayi.

Selain itu, kolostrum juga berperan sebagai ‘obat pencahar’ yang memudahkan perjalanan kotoran pertama yang berwarna hitam kehijauan. Kotoran yang disebut mekonium ini diperlukan untuk membantu pencernaan bayi, agar siap mengonsumsi ASI.

Membantu kekebalan tubuh

Bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi. Nah, kolostrum dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi, terutama diare. Hal ini antara lain karena kolostrum, yang telah diproduksi sejak akhir masa kehamilan ini, kaya akan zat imun (zat kekebalan tubuh), seperti:

* Immunoglobulin (Ig) , terutama IgA. Kadar IgA yang tinggi mampu melumpuhkan bakteri patogen E. coli dan berbagai virus pada saluran pencernaan.

* Laktoferin , sejenis protein yang mengikat zat besi (Fe). Pengikatan ini akan mengurangi populasi bakteri merugikan yang butuh Fe dalam saluran pencernaan.

* Lisosim , suatu enzim yang melindungi bayi terhadap bakteri dan virus yang merugikan. Zat ini terdapat dalam jumlah 300 kali lebih banyak pada ASI daripada susu sapi. Enzim ini antara lain aktif mengatasi bakteri E. coli dan Salmonella .

* Sel darah putih (leukosit) , selama 2 minggu pertama ASI mengandung lebih dari 4000 leukosit per mililiter. Sel-sel ini menghasilkan antibodi terhadap infeksi pernapasan dan saluran pencernaan bayi, serta antibodi untuk jaringan payudara ibu. Sel-sel ini juga memproduksi IgA, laktoferin, lisosim dan interferon (yang dapat menghambat aktivitas virus).

* Faktor bifidus , yakni sejenis karbohidrat yang mengandung nitrogen, dan dapat menunjang pertumbuhan bakteri Lactobacillus bifidus . Bakteri baik ini menjaga keasaman flora usus bayi, sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri yang merugikan.

Jelas sudah, tidak ada alasan untuk tidak memberikan kolostrum segera dan sesering mungkin pada bayi baru lahir. Dengan mendapatkan kolostrum dan ASI, si kecil bisa mendapatkan tambahan “perlindungan” sampai ia mampu membentuk sistem kekebalan tubuhnya sendiri pada usia sekitar 3 bulan.

Itu sebabnya, pemberian kolostrum dan ASI amat penting bagi bayi, terutama bayi yang sakit dan bayi prematur. Dengan jarang sakit, pertumbuhan dan perkembangan mereka jelas lebih baik.

*) Diambil dari ayahbunda-online

Read More......

30 Menit Pertama yang Berharga

Segera susui bayi setelah lahir, karena ibu maupun bayi sama-sama mendulang banyak manfaat.

Ya, 30 menit pertama setelah lahir adalah kesempatan emas dalam kehidupan seorang bayi. Tanpa perlu dimandikan, bayi yang baru lahir sebaiknya segera diberikan pada ibunya untuk disusui. Berikut alasannya.

Saat terbaik memberi stimulasi

Periode emas pertama pertumbuhan otak dimulai beberapa saat setelah terjadinya konsepsi. Pada saat ini proses tumbuh kembang otak melaju dengan pesat. Nah, periode emas kedua terjadi di akhir kehamilan sampai bayi lahir berusia kurang lebih dua tahun. Pada periode ini, semakin awal sel otak dirangsang, semakin banyak terjadi network di antara sel-sel saraf tersebut.

Nah, bila bayi segera disusui dan didekap dengan hangat, maka ia akan menerima berbagai stimulasi, seperti sentuhan kulit (skin to skin contact) dan mencium aroma khas ibunya. Ia juga akan merasakan kehangatan dan mendengar denyut jantung ibu yang sudah dikenalnya sejak masih dalam kandungan. Hasilnya? Otak dan sistem saraf si kecil pun berkembang dengan optimal.

Belum lagi kalau ibu mengajaknya berbicara selama menyusui, terutama mengenai dirinya, akan t erjalin komunikasi langsung antara ibu dan si bayi. Ini akan meningkatkan kelekatan (attachment) di antara mereka. Kondisi ini akan menumbuhkan rasa percaya pada si kecil, karena ia tahu ada seseorang yang selalu ada apabila dibutuhkan.

Menyempurnakan fungsi neurologis

Koordinasi saraf menelan, mengisap dan bernapas pada bayi baru lahir bisa jadi belum sempurna. Dengan sesegera mungkin memberi kesempatan mengisap payudara, maka fungsi koordinasi saraf-saraf tersebut jadi lebih cepat sempurna.

Refleks isap paling kuat

Asal tahu saja, refleks isap bayi paling kuat adalah pada 30 menit setelah dia dilahirkan. Isapan bayi pada puting ibunya akan merangsang pengeluaran hormon prolaktin (yang merangsang produksi ASI) dan hormon oksitosin (yang merangsang refleks pengeluaran ASI). Kerja kedua hormon tersebut akan membuat kolostrum lebih cepat keluar.

Kolostrum atau ASI yang keluar dari hari pertama sampai hari ke-10 atau ke-14, mengandung zat-zat gizi dan zat kekebalan tubuh (antibodi) dalam jumlah yang banyak dibandingkan ASI yang keluar pada hari-hari berikutnya. Dengan demikian, bayi akan terlindung dari penyakit infeksi, dan memperoleh kekebalan tubuh.

Mencegah perdarahan dan anemia

Selain merangsang produksi dan pengeluaran ASI, pengeluaran hormon juga akan menyebabkan rahim berkontraksi. Jadi, dengan menyusui bayi segera setelah lahir, kita akan mencegah terjadinya perdarahan paska persalinan, dan proses pengerutan rahim berlangsung lebih cepat. Bila perdarahan paska persalinan tidak terjadi atau berhenti lebih cepat, maka risiko kekurangan darah yang menyebabkan anemia pada ibu (akibat kekurangan zat besi), juga akan berkurang.

Penting diingat bahwa bayi harus dibiarkan menyusu sepuas dan sesering mungkin tanpa jadwal yang ketat. Semakin kuat dan sering isapan bayi, semakin lancar dan cepat pemantapan proses menyusui.

Selain itu, sedapat mungkin, ayah, ibu dan bayi tidak banyak menerima tamu dalam 2 hari pertama. Waktu tersebut sebaiknya digunakan untuk memberi stimulasi yang sebanyak-banyaknya pada bayi, serta memberi ASI secara optimal.

Bila Anda tidak yakin apakah bayi mengisap ASI dengan baik, atau tetap penasaran dengan kecukupan produksi ASI Anda, jangan segan bertanya pada konsultan laktasi, dokter atau bidan. Semakin tinggi rasa percaya diri Anda, semakin besar kenyamanan dan kebahagiaan yang Anda rasakan saat menyusui sang buah hati tercinta.

*) Diambil dari ayahbunda-online

Read More......

Mengapa Harus Menyusui?

Tak hanya bayi, ibu dan ayah, orang lain pun ikut “menikmati” kegiatan menyusui.

Coba hitung kenalan Anda. Berapa banyak ibu yang menyusui dan berapa yang memberi susu formula pada bayinya? Bila kelompok pertama lebih banyak, maka hal itu patut disyukuri. Karena, ASI merupakan makanan pertama dan utama di awal kehidupan anak. Bahkan, kini pemerintah Indonesia telah merevisi panduan pemberian ASI eksklusif (ASI tanpa makanan/minuman tambahan) dari semula empat bulan menjadi enam bulan, sesuai dengan anjuran WHO ( World Health Organization ) tahun 2002.

Selain itu, sudah tidak masanya lagi bila ibu menolak menyusui bayinya dengan alasan seperti khawatir mengurangi kecantikannya atau karena sibuk bekerja. Perlu diketahui, banyak manfaat menyusui yang telah terbukti kebenarannya. Berikut adalah beberapa manfaat menyusui bagi bayi, ibu, keluarga, dan negara.

1. Manfaat bagi bayi:

* Komposisi sesuai kebutuhan . Air susu setiap spesies makhluk hidup yang menyusui itu berbeda-beda sesuai dengan laju pertumbuhan dan kebiasaan menyusu anaknya. Jadi, ASI memang dirancang sedemikan rupa untuk bayi manusia.

* Kalori dari ASI memenuhi kebutuhan bayi sampai usia enam bulan . Dengan manajemen laktasi yang baik, produksi ASI cukup sebagai makanan tunggal untuk pertumbuhan bayi normal sampai usia enam bulan.

* ASI mengandung zat pelindung . Antibodi (zat kekebalan tubuh) yang terkandung dalam ASI akan memberikan perlindungan alami bagi bayi baru lahir. Antibodi dalam ASI ini belum bisa ditiru pada susu formula.

* Perkembangan psikomotorik lebih cepat . Berdasarkan penelitian, bayi yang mendapat ASI bisa berjalan dua bulan lebih cepat bila dibandingkan dengan bayi yang diberi susu formula.

* Menunjang perkembangan kognitif . Daya ingat dan kemampuan bahasa bayi yang mendapat ASI lebih tinggi bila dibandingkan bayi yang diberi susu formula.

* Menunjang perkembangan penglihatan . Hal ini antara lain karena ASI mengandung asam lemak omega 3.

* Memperkuat ikatan batin ibu-anak . Rasa aman dalam diri bayi akan tumbuh saat ia berada dalam dekapan ibunya. Ia menikmati sentuhan kulit yang lembut dan mendengar bunyi jantung sang ibu seperti yang telah dikenalnya selama dalam kehamilan.

* Dasar untuk perkembangan emosi yang hangat . Melalui proses menyusui, anak akan belajar berbagi dan memberikan kasih sayang pada orang-orang di sekitarnya.

* Dasar untuk perkembangan kepribadian yang percaya diri . Terjalinnya komunikasi langsung antara ibu dan bayinya selama proses menyusui akan meningkatkan kelekatan di antara mereka. Rasa lekat dan percaya bahwa ada seseorang yang selalu ada apabila dibutuhkan lambat laun akan berkembang menjadi percaya pada diri sendiri.

2. Manfaat bagi ibu:

* Mencegah perdarahan pasca persalinan dan mempercepat kembalinya rahim ke bentuk semula . Hal ini karena hormon progesteron yang merangsang kontraksi otot-otot di saluran ASI sehingga ASI terperah keluar juga akan merangsang kontraksi rahim. Jadi, susuilah bayi segera setelah lahir, agar tidak terjadi perdarahan pasca persalinan dan proses pengerutan rahim berlangsung lebih cepat.

* Mencegah anemia defisiensi zat besi . Bila perdarahan pasca persalinan tidak terjadi atau berhenti lebih cepat, maka risiko kekurangan darah yang menyebabkan anemia pada ibu akan berkurang.

* Mempercepat ibu kembali ke berat sebelum hamil . Dengan menyusui, cadangan lemak dalam tubuh ibu yang memang disiapkan sebagai sumber energi selama kehamilan untuk digunakan sebagai energi pembentuk ASI akan menyusut. Penurunan berat badan ibu pun akan terjadi lebih cepat.

* Menunda kesuburan . Pemberian ASI dapat digunakan sebagai cara mencegah kehamilan. Namun, ada tiga syarat yang harus dipenuhi, yaitu: bayi belum diberi makanan lain; bayi belum berusia enam bulan; dan ibu belum haid.

* Menimbulkan perasaan dibutuhkan . Rasa bangga dan bahagia karena dapat memberikan sesuatu dari dirinya demi kebaikan bayinya akan memperkuat hubungan batin antara ibu dan bayinya.

* Mengurangi kemungkinan kanker payudara dan ovarium . Penelitian membuktikan bahwa ibu yang memberikan ASI secara eksklusif memiliki risiko terkena kanker payudara dan kanker ovarium 25% lebih kecil bila dibandingkan ibu yang tidak menyusui secara eksklusif.

3. Manfaat bagi keluarga:

* Mudah pemberian . ASI selalu tersedia dalam suhu yang sesuai, dan dapat diberikan kapan saja saat bayi merasa lapar.

* Mengurangi biaya rumah tangga . ASI tidak perlu dibeli, seperti halnya susu formula. Uang untuk membeli susu bisa dialihkan untuk membiayai kebutuhan rumah tangga yang lain.

* Mengurangi biaya pengobatan . Bayi yang mendapat ASI jarang sakit, sehingga dapat menghemat biaya untuk berobat.

4. Manfaat bagi negara:

* Penghematan untuk subsidi anak sakit dan pemakaian obat-obatan . Angka kematian dan kesakitan bayi yang mendapat ASI akan berkurang. Selain itu, dengan tertundanya masa suibur ibu, penggunaan obat/alat KB dapat dihemat untuk beberapa bulan.

* Penghematan devisa untuk pembelian susu formula dan perlengkapan menyusu . Pemerintah dapat menghemat biaya pengeluaran untuk membeli susu formula, botol, dot, dan bahan bakar minyak/gas yang diperlukan dalam mempersiapkan air panas untuk membuat susu formula.

* Mengurangi polusi . Pemberian ASI tidak akan menyebabkan terjadinya tumpukan kaleng/karton susu dan pencemaran udara.

* Mendapatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas . Anak yang jarang sakit dan tumbuh-kembang dengan optimal akan tumbuh menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan berpotensi sebagai SDM yang berkualitas.

*) Diambil dari ayahbunda-online

Read More......

ASI versus Susu Formula

Komposisi ASI yang unik dan spesifik tak mungkin bisa diimbangi oleh susu formula. Apa saja sih keunggulannya?

Asal Anda tahu, setiap air susu mamalia (makhluk/binatang yang menyusui anaknya), spesifik untuk masing-masing spesiesnya. Jadi ASI manusia ya paling cocok untuk bayi manusia. Jadi, sungguh sayang bila bayi Anda tidak mendapat ASI.

Untuk lebih meyakinkan, berikut beberapa keunggulan ASI dibanding susu formula.

* Sumber gizi sempurna

ASI: Mengandung zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan bayi. Antara lain, faktor pembentuk sel-sel otak, terutama DHA, dalam kadar tinggi. ASI juga mengandung whey (protein utama dari susu yang berbentuk cair) lebih banyak daripada casein (protein utama dari susu yang berbentuk gumpalan) dengan perbandingan 65:35. Komposisi ini menyebabkan protein ASI lebih mudah diserap oleh tubuh bayi.

Susu formula: Tidak seluruh zat gizi yang terkandung di dalamnya dapat diserap oleh tubuh bayi. Misalnya, protein susu sapi tidak mudah diserap karena mengandung lebih banyak casein. P erbandingan whey : casein susu sapi adalah 20:80.

* Mudah dicerna

ASI: Pembentukan enzim pencernaan bayi baru sempurna pada usia kurang lebih 5 bulan. ASI mudah dicerna bayi karena mengandung enzim-enzim yang dapat membantu proses pencernaan, antara lain lipase (untuk menguraikan lemak), amilase (untuk menguraikan karbohidrat), dan protease (untuk menguraikan protein).

Sisa metabolisme yang akan diekskresikan (dikeluarkan) melalui ginjal pun hanya sedikit, sehingga kerja ginjal si kecil menjadi lebih ringan. Asal tahu saja, metabolisme ini penting karena merupakan proses pembakaran zat-zat di dalam tubuh menjadi enerji, sel-sel baru, dan lain-lain.

Susu formula: Sulit dicerna karena tidak mengandung enzim perncernaan. Perlu diketahui, serangkaian proses produksi di pabrik mengakibatkan enzim-enzim pencernaan tidak berfungsi. Akibatnya, lebih banyak sisa pencernaan yang dihasilkan dari proses metabolisme, yang membuat ginjal bayi harus bekerja keras.

* Komposisi sesuai kebutuhan

ASI: Komposisi zat gizi ASI sejak hari pertama menyusui biasanya berubah dari hari ke hari. Perubahan komposisi ASI ini terjadi dalam rangka menyesuaikan diri dengan kebutuhan gizi bayi. Misalnya, kolostrum (cairan bening berwarna kekuningan yang biasanya keluar pada awal kelahiran sampai kira-kira seminggu sesudahnya) terbukti mempunyai kadar protein yang lebih tinggi, serta kadar lemak dan laktosa (gula susu) yang lebih rendah dibandingkan ASI mature (ASI yang keluar hari ke-10 setelah melahirkan). Kandungan kolostrum yang seperti ini akan membantu sistem pencernaan bayi baru lahir yang memang belum berfungsi optimal.

Selain itu, komposisi ASI pada saat mulai menyusui (fore milk) berbeda dengan komposisi pada akhir menyusui (hind milk). Kandungan protein fore milk (berwarna bening dan encer) tinggi, tetapi kandungan lemaknya rendah bila dibandingkan hind milk (berwarna putih dan kental). Walau tampak sehat, pertambahan berat badan bayi yang hanya mendapat fore milk kurang baik. Makanya, jangan terlalu cepat memindahkan bayi untuk menyusu pada payudara yang lain, bila ASI pada payudara yang sedang diisapnya belum habis.

ASI ibu yang melahirkan bayi prematur juga sesuai dengan kebutuhan bayinya. Antara lain, kandungan proteinnya lebih tinggi dan lebih mudah diserap.

Susu formula: Komposisi zat gizinya selalu sama untuk setiap kali minum (sesuai aturan pakai).

* Mengandung zat pelindung

ASI: Mengandung banyak zat pelindung, antara lain imunoglobulin dan sel-sel darah putih hidup, yang perlu untuk membantu kekebalan tubuh bayi. Selain itu, ASI mengandung zat yang tidak terdapat dalam susu sapi, dan tidak dapat dibuat duplikasi atau tiruannya dalam susu formula, yaitu faktor bifidus. Zat ini penting untuk merangsang pertumbuhan bakteri Lactobacillus bifidus yang membantu melindungi usus bayi dari peradangan atau penyakit yang ditimbulkan oleh infeksi beberapa jenis bakteri merugikan, seperti keluarga coli .

Susu formula: Hanya sedikit mengandung imunoglobulin, dan sebagian besar merupakan jenis yang “salah” (tidak dibutuhkan oleh tubuh bayi). Selain itu, tidak mengandung sel-sel darah putih dan sel-sel lain dalam keadaan hidup

* Cita rasa bervariasi

ASI: Cita rasa ASI bervariasi sesuai dengan jenis senyawa atau zat yang terkandung di dalam makanan dan minuman yang dikonsumsi ibu.

Susu formula: Bercita rasa sama dari waktu ke waktu.

*) Diambil dari ayahbunda-online

Read More......

Jeli Mengkonsumsi Jelly

Anak-anak menyukai jelly karena tekstur, bentuk dan warnanya. Asal tahu kiat mengkonsumsinya, makanan ini merupakan sumber serat yang baik bagi anak.

Sifat dasar dari makanan ini memang rendah lemak dan tinggi serat. Karena itu, jelly disarankan untuk dikonsumsi oleh anak yang berumur 3 tahun atau lebih, sebagai salah satu variasi jenis makanan yang perlu diperkenalkan.

Kini, di pasaran tersedia berbagai jenis dan merk jelly . Tetapi, terlepas dari sifat dasar di atas, kandungan gizi jelly tergantung betul dari bahan pembuatnya. Kalau menggunakan bahan yang tidak tepat, bisa-bisa makanan ini tidak lagi bermanfaat dan malahan berpotensi menggemukkan.

Jadinya, bahan pembuat yang bermanfaat adalah bahan asalnya juga mengandung banyak serat dan nilai gizi lainnya. Misalnya, sari buah, yogurt, susu, probiotik (bakteri yang akan menghadang kuman penyakit dalam saluran cerna dan menimbulkan gangguan), dan prebiotik (makanan yang tepat bagi bakteri probiotik agar jumlahnya meningkat dalam saluran cerna). Bahan lain yang berguna adalah agar-agar atau alginat karena sarat yodium.

Nah, bila jelly pilihan si kecil ternyata hanya mengandung Maltitol, Pectin, Malic Acid, Artificial Flavors, Potassium Sorbate (A Preservative), Artificial Colors including Yellow #5, & #6, Red #40 and Blue #1 , sebaiknya lupakan saja. Jelly ini hanya menyumbang sedikit sekali komponen gizi, termasuk kandungan kalorinya.

Konsumsi secukupnya

Makanan jelly merupakan makanan ringan, sehingga disarankan untuk dikonsumsi secukupnya saja. Memang tidak ada batasan khusus mengenai hal ini. Namun, bila dikonsumsi terlalu banyak hingga kenyang, si anak akan kehilangan kesempatan mengkonsumsi produk yang lebih bergizi, termasuk buah-buahan dan sayur-sayuran.

Sebagai pertimbangan, kebutuhan serat pada orang dewasa adalah sekitar 25-30 gram per hari. Jumlah ini cukup banyak, sehingga kalau dicukupi dengan hanya mengkonsumsi jelly, maka diperlukan jelly yang amat banyak.

Karena itu, kebutuhan serat anak sebaiknya dipenuhi dengan mengkonsumsi jenis pangan lain yang kaya serat, terutama buah-buahan dan sayuran. Satu butir buah apel, misalnya, mampu memberikan asupan sekitar 3 gram serat makan, dan aneka komponen gizi lainnya. Jadi, bimbinglah anak untuk jeli mengkonsumsi jelly .

*) Penulis adalah dosen pada Departemen Teknologi Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor , Bogor
*) Diambil dari ayahbunda-online

Read More......

Monday, July 14, 2008

Bintang Kejora

Penggubah:GAN

Kupandang langit penuh bintang bertaburan
Berkelap kelip seumpama bintang berlian
Tampak sebuah lebih terang cahayanya
Itulah bintangku Bintang Kejora yang indah s’lalu


Sumber : id.wikibooks.org


Read More......

Bintang Kecil

Penggubah: R.A.C

Bintang kecil, di langit yang tinggi
Amat banyak, menghias angkasa
Aku ingin, terbang dan menari
Jauh tinggi ke tempat kau berada


Sumber : id.wikibooks.org

Read More......

Bangun Tidur

Penggubah: “anonim”

Bangun tidur kuterus mandi
Tidak lupa menggosok gigi
Habis Mandi kutolong ibu
Membersihkan tempat tidurku


Sumber : id.wikibooks.org

Read More......

Cicak cicak di Dinding

Penggubah: NN

Cicak-cicak di dinding
Diam diam merayap
Datang seekor nyamuk
hap … lalu ditangkap

Sumber : id.wikibooks.org

Read More......

Burung Kakaktua

Penggubah: “NN”

Burung kakaktua
hinggap di jendela
Nenek sudah tua
giginya tinggal dua
Trek-jing … trek-jing …
Trek-jing tra-la-la
Trek-jing … trek-jing …
Trek-jing tra-la-la
Trek-jing … trek-jing …
Trek-jing tra-la-la
Burung kakaktua

Sumber : id.wikibooks.org

Read More......